Plt Sekretaris DP2KB Kutim Apresiasi Festival Ufah, Dorong Budaya Sebagai Kekuatan Pembangun Keluarga

Kongbeng, Etensi.com – Ratusan warga tumpah ruah di Taman Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Sabtu (9/8/2025) pagi. Sorak-sorai, tabuhan musik, dan warna-warni busana tradisional menandai pembukaan Festival Budaya Ufah 2025 yang digelar hingga 18 Agustus mendatang. Perhelatan ini bukan sekadar panggung hiburan, tetapi momentum untuk memperkuat jati diri budaya dan menggerakkan ekonomi desa.

Plt Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Timur, B.B. Partomuan yang turut hadiri dalam perhelatan, menyebut festival ini sebagai simbol kekuatan masyarakat.

“Kegiatan ini menyatukan generasi muda dan tua, menghidupkan kembali tradisi, dan memberi manfaat ekonomi. Inilah wujud nyata budaya sebagai kekuatan masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya saat membuka acara Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan Festival Budaya Ufah harus menjadi ikon kebudayaan dan pariwisata Kutim yang berkelanjutan.

“Budaya adalah ruh kemanusiaan. Melalui festival ini, kita ingin memperkuat identitas budaya sekaligus mengangkat potensi pariwisata daerah,” tuturnya.

Senada, Kepala Dinas Pariwisata Kutim, Nurullah, optimistis festival ini memiliki potensi besar untuk diusulkan menjadi agenda resmi tingkat provinsi bahkan nasional.

“Tahun ini kami menargetkan kunjungan satu juta wisatawan. Tahun lalu, Kutim mencatat lebih dari 500 ribu pengunjung. Festival ini akan menjadi magnet baru,” katanya.

Festival yang digagas oleh Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim ini menampilkan berbagai kegiatan seni dan budaya, mulai dari Kompetisi Menyanyi Dangdut bertema “Dangdut Nusantara, Irama Budaya” hingga Ajang Tari Tradisional tunggal dan beregu bertema “Lewat Upacara Adat Ufah, Mari Jaga & Wariskan Kekayaan Budaya Leluhur”.

Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Bupati H. Mahyunadi, SE, M.Si, perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Kaltimtara, unsur Forkopimda, anggota DPRD Dapil III, Camat Kongbeng, Kepala Desa Miau Baru, tokoh masyarakat, dan perwakilan perusahaan setempat.

Selain menjadi ajang pelestarian budaya Dayak, festival ini juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Kehadiran bazar ekonomi kreatif yang menghadirkan produk-produk UMKM setempat diharapkan mampu meningkatkan pendapatan warga sekaligus memperkuat citra Kutim sebagai destinasi budaya berkelas.

Dengan kemeriahan yang terpancar, Festival Budaya Ufah 2025 diyakini akan menjadi momen yang tak hanya dikenang oleh masyarakat Miau Baru, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup