STIPER Kutim Pacu Transformasi untuk Menjadi Universitas Negeri

SANGATTA –Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelolanya. Dalam wisuda ke-20 yang digelar di GSG Bukit Pelangi, Ketua STIPER, Ismail Fahmi Almadi mengumumkan kesiapan kampus menuju transformasi menjadi universitas negeri.
Ia memaparkan, jumlah mahasiswa baru tahun ini meningkat tajam menjadi 120 orang. Jumlah itu naik 193 persen dibanding tahun sebelumnya. Pembukaan kelas pekerja disebut menjadi faktor utama, karena 40 persen mahasiswa merupakan profesional yang ingin meningkatkan kapasitas.
“Tahun ini kami berinovasi dalam pola pembelajaran dengan membuka kelas reguler dan kelas pekerja. Alhamdulillah sekitar 40 persen mahasiswa yang mendaftar berasal dari kalangan pekerja,” jelasnya.
Dari sisi tenaga pendidik, STIPER Kutim saat ini memiliki 51 dosen tetap. Sebanyak 10 orang di antaranya bergelar doktor dan 37 (S3) master (S2). Terdapat lima program studi, yang telah terakreditasi dengan predikat “Baik” oleh Badan Akreditasi Nasional Perguran Tinggi (BAN-PT). Kelima program studi itu adalah Agroteknologi, Teknik Pertanian, Ilmu Kelautan, Peternakan, dan Kehutanan.
STIPER juga aktif melakukan riset kolaboratif, seperti pengembangan bandeng di Teluk Pandan, padi ladang bersama PT Ranindo dan Universitas Padjadjaran, hingga pembinaan petani muda di Kandolo.
Ismail berharap dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kutim. Selain program beasiswa untuk dosen yang tengah menempuh pendidikan lanjutan, STIPER menargetkan transformasi menjadi Universitas Negeri di Kutim.
“Kami mohon dukungan Bapak Bupati untuk mewujudkan cita-cita besar ini. STIPER siap meningkatkan kapasitas, agar menjadi universitas kebanggaan masyarakat Kutim,” tandasnya. (ADV)
![]()









