Kutim Ingin Ubah Wajah TPA Menjadi Lebih Lestari dan Aman

SANGATTA – Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang makin kompleks, Kutai Timur (Kutim) mulai berbenah. Pemkab Kutim berencana mengakhiri pola lama open dumping yang selama ini menimbulkan bau, pencemaran, dan keluhan warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebagai gantinya, Kutim bersiap menerapkan sistem sanitary landfill—cara modern menata TPA agar lebih aman dan ramah lingkungan.

Hal itu disampaikan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Setkab Kutim, Noviari Noor, dalam konsultasi publik penyusunan Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH).

“Selama ini kita masih menggunakan sistem open dumping di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, pemerintah daerah sudah mulai beralih ke sanitary landfill yang lebih aman dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Sanitary landfill adalah sistem pengelolaan sampah dengan memadatkan dan menimbun sampah dengan lapisan tanah setiap harinya. Residu sampah, baik berupa gas atau cairan juga dikelola agar tidak mencemari tanah dan udara di lingkungan sekitarnya. Sedangkan sistem open dumping, hanya membuang dan menumpuk sampah begitu saja, tanpa pengelolaan lebih jauh. Open dumping menyebabkan TPA cepat penuh dan lebih mencemari lingkungan di sekitarnya.

Dalam forum konsultasi publik itu juga hadir berbagai pihak mulai dari KLHK, akademisi UGM, hingga tokoh masyarakat. Semua sepakat bahwa pengelolaan lingkungan yang baik harus berbasis partisipasi warga.

Noviari menjelaskan, sanitary landfill hanyalah langkah pertama. Ia berharap Kutim dapat melangkah lebih jauh, dengan mendorong inovasi ekonomi sirkular, mulai dari pengomposan, daur ulang, hingga pemanfaatan energi dari sampah.

“Intinya, kita sedang berbenah. Dari open dumping menuju sanitary landfill adalah langkah awal. Selanjutnya, kita ingin membangun sistem yang lebih modern, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya. (ADV)

Loading

Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup