STIPER Kutim Teken MoU dengan Kecamatan dan Perusahaan, Dorong Pembangunan Pertanian Modern

SANGATTA – Sebagai kampus berbasis agribisnis yang konsisten mendorong pembangunan daerah, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) mengembangkan kerja sama dengan Kecamatan Kaliorang, Karangan, serta PT Ranindo Internusa. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MOU di sela-sela kegiatan wisuda sarjana ke-20 STIPER yang kali ini meluluskan 68 mahasiswa.
Ketua STIPER Kutim, Ismail Fahmi Almadi, menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan membangun ekosistem pertanian modern yang melibatkan unsur akademisi, pemerintah, dan dunia usaha.
Ismail mengatakan, dengan adanya MoU ini, mahasiswa STIPER memiliki ruang lebih leluasa dalam menjalankan praktik lapangan, penelitian terapan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Sementara bagi pemerintah kecamatan dan pihak perusahaan, kerja sama ini akan memberikan dukungan akademis dan tenaga ahli dari kampus.
Kerja sama dengan kecamatan difokuskan pada peningkatan kapasitas petani dan penguatan ketahanan pangan. “”Sedangkan MoU dengan PT Ranindo Internusa menitikberatkan pada riset, magang industri, serta pengembangan inovasi pertanian modern yang bisa diaplikasikan di lapangan,” tambah Ismail.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, yang hadir membuka rapat senat, mengapresiasi langkah STIPER Kutim dalam memperluas jaringan kerja sama. Ia menilai, sinergi antara kampus, pemerintah, dan dunia usaha sangat penting untuk mempercepat pembangunan sektor pertanian yang berdaya saing.
“Semoga sinergi ini mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan Kutim, khususnya di sektor pertanian,” ujar Ardiansyah.
Dengan langkah ini, STIPER Kutim meneguhkan diri sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya berorientasi akademis, tetapi juga proaktif membangun masa depan pertanian daerah. (ADV)
![]()









