Warga Desa Senambah Tunggu Akses Listrik Setelah Puluhan Tahun
SANGATTA, ETENSI.COM – Warga Desa Senambah, yang terletak di Kecamatan Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur, kini berharap besar untuk mendapatkan akses listrik setelah puluhan tahun hidup dalam keterbatasan. Hingga saat ini, desa tersebut masih bergantung pada mesin generator untuk penerangan, yang hanya bisa digunakan hingga pukul 10 malam.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Julfansyah, mengungkapkan bahwa ketiadaan jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi kendala utama bagi kehidupan masyarakat setempat.
“Desa ini masih mengandalkan mesin generator. Lampu hanya bisa menyala sampai jam 10 malam, karena belum ada lampu PLN,” ujar Julfansyah saat dikonfirmasi oleh awak media di ruang kerjanya.
Namun, ada secercah harapan baru bagi warga Desa Senambah setelah tiang-tiang listrik mulai dipasang di desa tersebut. Pemasangan tiang listrik ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, khususnya Wakil Bupati Kasmidi Bulang, yang berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat desa.
“Tiang-tiang listrik sudah dipasang sesuai dengan janji Pak Wakil Bupati, Kasmidi Bulang. Insyaallah, dengan beliau yang akan menjabat kembali pada tanggal 27 ini, harapan kami untuk mendapat aliran listrik bisa segera terealisasi,” kata Julfansyah, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Kutai Timur.
Desa Senambah telah hidup tanpa aliran listrik PLN selama lebih dari empat dekade. Menurut Julfansyah, kehadiran listrik di desa ini diharapkan dapat membawa perubahan besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang selama ini terbatas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kehadiran listrik akan sangat membantu memperbaiki kualitas hidup warga. Selama ini, banyak kegiatan yang terbatas karena ketiadaan listrik,” tambahnya.
Dengan adanya perkembangan ini, warga Desa Senambah berharap agar janji tersebut segera terwujud, sehingga mereka bisa menikmati fasilitas listrik yang selama ini menjadi kebutuhan dasar yang belum terpenuhi. (RH/Adv-DPRD)