Gerakan Pangan Murah untuk Kepastian Akses Masyarakat terhadap Pangan

SANGATTA – Upaya menjaga kestabilan ekonomi dan menekan laju inflasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menggeber Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini tak hanya bertujuan menurunkan harga bahan pokok, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan daya beli masyarakat.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutim, Noviari Noor, mengungkapkan pelaksanaan GPM tahun ini dipusatkan di tiga titik utama, yaitu Sangatta Utara, Sangatta Selatan, serta di depan Kantor Camat Sangatta Selatan bersama Dinas Perindagkop Provinsi Kaltim.
Di Polder Ilham Maulana, distribusi mencapai 4 ton beras, 1 ton minyak goreng, dan 1 ton gula pasir. Sedangkan di Sangatta Selatan, Polres Kutim turut menyalurkan 7 ton beras secara mobile ke masyarakat.
Paket sembako yang disediakan dalam program GPM kali ini terdiri dari 5 kilogram beras SPHP, 1 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula pasir, yang dijual dengan harga Rp 102 ribu per paket. Harga tersebut masih jauh dibandingkan harga di pasar.
“Kita ingin pastikan tidak ada masyarakat yang kesulitan mengakses kebutuhan pokok. Ini bukan soal bagi-bagi sembako, tapi soal menjamin stabilitas sosial dan ekonomi kita bersama,” jelas Noviari.
Ia menambahkan, stok beras nasional masih aman hingga 2025, dan Kutim terus aktif berkoordinasi dengan Bulog Samarinda untuk memastikan pasokan terjaga.
Noviari mengaku bahwa penyaluran sembako murah belum mampu secara langsung menurunkan tingkat kemiskinan. Namun, bantuan tersebut sangat membantu masyarakat untuk tetap memiliki akses terhadap pangan pokok yang berkualitas. (ADV)
![]()









