Telaga Biru, Bekas Tambang yang jadi Kolam Ikan di Sangatta

SANGATTA—Bekas galian tambang yang menjadi sumber masalah lingkungan dan sosial mudah dijumpai di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Namuan di Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara ada optimisme baru. Telaga Biru di desa itu, saat ini bukan lagi tentang tambang, melainkan kisah tentang kehidupan yang bangkit kembali dari tanah yang pernah digali dalam.
Kolam raksasa itu kini menjadi tempat peternakan ikan air tawar, yang berpotensi menjadi sumber ketahanan pangan baru bagi warta setempat. Ketua DPRD Kutim, Jimmi, hadir menyaksikan panen ikan nila serta penebaran ribuan benih di lokasi reklamasi yang kini dikelola bersama Pangkalan TNI AL (Lanal) Sangatta dan PT Kaltim Prima Coal (KPC).
“Lahan bekas tambang tidak harus menjadi cerita usang, tapi bisa dihidupkan kembali menjadi sumber kehidupan,” ucap Jimmi.
Jimmi menyatakan, kolaborasi antara TNI, korporasi, dan pemerintah daerah adalah bentuk nyata dari sinergi pembangunan berkelanjutan. Bukan hanya untuk menjaga kelestarian alam, tetapi juga menjawab tantangan krisis pangan.
“Kegiatan seperti ini mengajarkan kita tentang optimisme. Bahwa dengan niat baik, inovasi, dan kerja bersama, bahkan dari tanah bekas tambang pun bisa jadi lumbung pangan,” lanjutnya.
Bagi KPC, kegiatan ini adalah bagian dari program reklamasi berkelanjutan yang menekankan kemandirian masyarakat sekitar. “Penebaran benih ikan ini adalah bukti bahwa bekas tambang bisa menjadi sentra agribisnis perikanan yang produktif. Kami berkomitmen mendukung pengelolaan yang inklusif, menyentuh masyarakat sekitar secara langsung,” ujar Nugroho Dewanto, perwakilan KPC.
Sementara itu, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro menyebut inisiatif ini sebagai kontribusi TNI AL dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia mengatakan, Ketahanan pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. “Dengan mengolah kembali lahan yang dulu dieksploitasi, kini kita memberi kembali kepada alam dan masyarakat,” tutur Fajar. (ADV)
![]()









