Fasilitasi Pertemuan Buruh dan Perusahaan, Pemkab Kutim Bangun Hubungan Industrial yang Seimbang

SANGATTA – Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi mengungkapkan pentingnya selalu tercipta hubungan yang seimbang antara pekerja dan perusahaan agar investasi tetap berlangsung baik di wilayahnya.

Hal itu ia ungkapkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang mempertemukan Federasi Persatuan Buruh Militan (FPBM-KASBI) dan sejumlah perusahaan besar seperti PT Gunta Samba, PT NAS, PT Kalianusa, PT Telen, hingga PT Dinamika Prima Artha.

Menurut Mahyunadi, jangan ada pihak yangmengingkari atau menghindar dari kesepakatan dan regulasi soal ketenagakerjaan. Perusahaan memberikan haknya, pekerja melaksanakan kewajibannya. Jika ada masalah, juga harus diselesaikan secepat-cepatnya.

“Kalau diberi waktu sepuluh hari, ya harus diselesaikan dalam waktu itu. Yang penting investasi di Kutim tetap aman, dan hak buruh tetap diperjuangkan sesuai aturan,” kata Mahyunadi dalam pertemuan di Ruang Arau itu.

Mahyunadi menekankan agenda ini murni untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan politik. “Ini murni soal memperjuangkan aspirasi rakyat,” tegasnya.

Dalam RDP itu, Ketua FPBM-KASBI Kutim, Andre, menggambarkan hubungan buruh dan perusahaan seperti “permainan kucing dan tikus.” Namun ia berharap, melalui forum ini, hubungan itu bisa berubah menjadi lebih harmonis.

Selanjutnya ia mengungkapkan berbagai persoalan di sektor perburuhan. Mulai dari pesangon yang belum dibayarkan, hak cuti melahirkan bagi pekerja perempuan yang sering tak sesuai, hingga kesejahteraan karyawan yang belum terpenuhi.

“Ini bukan semata persoalan hukum, tapi juga menyangkut isi perut. Kalau hak pekerja tak diberikan, bagaimana mereka bisa makan,” tegasnya. (ADV)

Loading

Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup