Gerakan Lawan TBC, Kutai Timur Libatkan Warga Akar Rumput

MUARA BENGKAL – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah maju dalam perang melawan tuberkulosis (TBC). Mereka mengedepankan kolaborasi lintas sektor hingga level desa. Melalui program Active Case Finding (ACF) yang digelar di Kecamatan Muara Bengkal, layanan radiografi toraks keliling kini menjangkau masyarakat terpencil yang selama ini sulit mengakses fasilitas kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal, menegaskan pentingnya deteksi dini. “Satu penderita TBC bisa menularkan ke sepuluh orang. Kalau tidak kita tangani sekarang, eliminasi TBC pada 2030 bisa jadi angan-angan saja,” jelasnya.

Program ini tidak hanya menurunkan tenaga medis, tetapi juga menggerakkan peran sosial masyarakat. Ketua District Public Private Mix (DPPM) Kutim, sekaligus Ketua TP PKK, Siti Robiah, memimpin kader desa dan PKK kecamatan untuk melakukan penyuluhan langsung dari rumah ke rumah.

“Penyuluhan harus menjangkau rumah ke rumah. Jangan biarkan masyarakat hanya tahu TBC dari cerita orang. Kita bawa faktanya, kita ajarkan pencegahannya,” kata Siti.

Pendekatan kolaboratif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Camat Muara Bengkal, Nur Hadi, melaporkan lebih dari 200 warga mengikuti pemeriksaan dalam satu hari. “Kesadaran mulai tumbuh. Ini langkah besar untuk Kutim,” ungkapnya.

Selain edukasi dan pemeriksaan, kegiatan ini juga disertai pembagian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi warga. Upaya lintas sektor ini diharapkan mampu memperkuat daya tahan tubuh masyarakat dan menghapus stigma terhadap penderita TBC.

Dengan menggandeng tenaga medis, kader PKK, dan tokoh desa, Kutim menegaskan komitmennya bahwa perjuangan melawan TBC bukan sekadar urusan kesehatan, tapi gerakan bersama demi hak setiap warga untuk hidup sehat. (ADV)

Loading

Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup