Wabup Kutim Lepas Pemancing, Ikan Segar untuk Panti Asuhan dalam Mancing Amal

SANGATTA, ETENSI.COM – Sebanyak 54 pemancing dari berbagai komunitas di Kutai Timur (Kutim) beradu keberuntungan di laut dalam ajang ‘Mancing Amal’ yang diinisiasi Dewan Pengurus Kabupaten Asosiasi Permancingan Indonesia (DPK APRI) Kutim.
Wakil Bupati Kutim, H. Mahyunadi secara resmi melepas peserta di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kenyamukan, Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Sabtu (15/03/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar menyalurkan hobi, tetapi juga bentuk kepedulian sosial di bulan suci Ramadan. Hasil tangkapan para pemancing akan disalurkan ke enam panti asuhan yang telah didata sebelumnya.
“Apapun yang dilakukan selama itu membawa kebaikan bagi bangsa dan negara, terutama bagi diri sendiri, kami akan selalu mendukung,” ujar Mahyunadi.
Ia juga mengingatkan agar peserta mengutamakan keselamatan saat memancing. “Keamanan harus diperhatikan, jangan lupa berdoa agar mendapatkan hasil maksimal,” tambahnya.
Ketua DPK APRI Kutim, Husaifa menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat berbagi komunitas pemancing.
“Kenapa kita mengadakan mancing amal ini? Karena kita ingin hasil iuran rekan-rekan APRI langsung disalurkan kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini turut menggerakkan perekonomian lokal. Dengan sembilan kapal yang disewa panitia, otomatis ada perputaran uang untuk nelayan. Selain itu, kebutuhan umpan, es batu, dan perlengkapan pancing juga turut meningkatkan transaksi di pasar.
“Ini bukan sekadar memancing, tapi juga membantu banyak pihak. Dari nelayan yang kapalnya disewa, pedagang yang umpannya dibeli, hingga anak-anak panti yang mendapatkan ikan segar,” jelasnya.
Meski berkonsep amal, kegiatan ini tetap menyuguhkan tantangan seru. Setiap komunitas akan dinilai berdasarkan jumlah dan kualitas tangkapan mereka.
Komunitas dengan perolehan terbanyak akan mendapatkan poin khusus yang bisa menjadi modal untuk mengikuti event nasional APRI.
“Komunitas dengan poin tertinggi nantinya bisa mewakili dalam event nasional. Selain itu, setiap peserta juga akan diberikan sertifikat sebagai bentuk apresiasi,” kata Husaifa.
Para pemancing berangkat pada Sabtu sore pukul 15.00 WITA dan dijadwalkan kembali pada Minggu pukul 14.00 WITA.
Panitia telah menyiapkan konsumsi bagi peserta, mulai dari buka puasa hingga sahur, memastikan semua tetap fit selama memancing di laut.
Kegiatan ini didanai dari iuran anggota APRI, donasi masyarakat, serta dukungan dari perusahaan dan beberapa pejabat daerah.
“Ini bisa dibilang ‘fun fishing’, tapi yang terpenting, hasilnya bisa bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” pungkas Husaifa.(*)
Tinggalkan Balasan