Perjalanan Uci: Dari Honorer Menuju Panggung Politik Membela Perempuan Kutai Timur

SANGATTA, ETENSI.COM – Kisah transformatif Uci, seorang perempuan yang mengakhiri kariernya sebagai pegawai honorer untuk kemudian menjadi anggota legislatif, mencerminkan semangat perubahan dan dedikasi terhadap pemberdayaan masyarakat, khususnya kaum perempuan di Kutai Timur.
Setelah 11 tahun mengabdi sebagai tenaga honorer di instansi pemerintah, Uci memutuskan melakukan lompatan karier yang tidak biasa. Didorong oleh dukungan keluarga, terutama suaminya, perempuan kelahiran 14 Agustus 1984 ini memilih jalur politik sebagai wadah untuk berkontribusi lebih luas.
Pemilihan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kendaraan politiknya bukan tanpa alasan. Uci melihat partai ini memiliki karakter kuat dalam nilai-nilai kekeluargaan dan spiritualitas. “Saya melihat PKS memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat erat dan memiliki dimensi spiritual yang kental,” ungkapnya saat ditemui di gedung DPRD.
Sebagai anggota legislatif baru, Uci membawa misi khusus untuk memberdayakan perempuan. Ia berharap dapat ditempatkan di komisi yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan pendidikan, mengingat perhatiannya yang mendalam terhadap isu-isu sosial.
Salah satu fokus utamanya adalah memberikan edukasi kepada generasi muda, khususnya remaja, terkait bahaya pergaulan bebas. Menurutnya, pendidikan di sekolah memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan masa depan seseorang.
Perjalanan Uci dari seorang honorer menjadi politisi menggambarkan semangat perubahan dan kepedulian sosial yang tinggi. Ia tidak sekadar ingin menduduki kursi legislatif, melainkan benar-benar ingin membawa perubahan positif bagi masyarakat Kutai Timur.
Dengan latar belakang pengalaman kerja di birokrasi dan pemahaman mendalam akan persoalan sosial, Uci berpotensi menjadi wakil rakyat yang responsif. Ia membawa perspektif berbeda, di mana pengabdian dan kepedulian menjadi landasan utama dalam berpolitik.
Tantangan sebagai perempuan di dunia politik tidaklah mudah. Namun, semangat dan tekad Uci menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan dalam politik bukan sekadar memenuhi kuota, melainkan memberikan kontribusi nyata bagi perubahan sosial.
Ke depan, masyarakat Kutai Timur, khususnya kaum perempuan, berharap Uci dapat menjadi corong aspirasi dan pembawa perubahan positif melalui jalur legislatif yang kini dijalaninya. (RH/Adv-DPRD)
![]()









