Pemukiman Terpencil Kutai Timur Terancam Ketertinggalan Akses Listrik Syaiful Bakhri Temukan Kesenjangan Infrastruktur di Tiga Kecamatan
SANGATTA, ETENSI COM – Keterbatasan akses listrik di pemukiman terpencil menjadi catatan kritis Anggota DPRD Kutai Timur, Syaiful Bakhri, usai melaksanakan reses di Dapil 2 yang mencakup Kecamatan Teluk Pandan, Bengalon, dan Rantau Pulung.
Berdasarkan temuan lapangan, meski jaringan listrik telah tersedia di sepanjang jalan poros, pemukiman yang berada satu hingga dua kilometer ke dalam, terutama di area perkebunan, masih belum terjangkau aliran listrik. Kondisi ini berpotensi menghambat perkembangan sosial-ekonomi masyarakat setempat.
“Di Dapil 2, jaringan listrik sudah tersedia di sepanjang jalan poros. Namun, untuk pemukiman yang berjarak satu hingga dua kilometer ke dalam, terutama di area perkebunan, masih belum terjangkau,” jelas Syaiful dalam keterangan resminya.
Keterbatasan infrastruktur listrik berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pelayanan kesehatan menjadi terhambat akibat minimnya akses energi di wilayah tersebut.
Syaiful menekankan pentingnya langkah konkret pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan ini. Sebagai anggota Komisi D bidang Kesejahteraan Rakyat, dia berkomitmen untuk memperjuangkan perluasan jaringan listrik melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah.
Selain permasalahan listrik, hasil reses juga mengungkap persoalan infrastruktur dasar lainnya. Mayoritas usulan masyarakat fokus pada perbaikan jalan dan gang, terutama di kawasan pemukiman yang belum tersentuh pembangunan.
“Di Teluk Pandan, jaringan jalan poros sudah terhubung dengan baik. Namun, untuk wilayah pemukiman yang berjarak satu hingga dua kilometer ke dalam, termasuk area perkebunan, masih membutuhkan perbaikan,” ungkapnya.
Dengan sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah, diharapkan perluasan jaringan listrik dan perbaikan infrastruktur dapat segera direalisasikan. Tujuannya adalah memastikan seluruh masyarakat Kutai Timur dapat menikmati infrastruktur dasar yang layak.
Langkah strategis yang diusulkan meliputi pemetaan detail wilayah yang membutuhkan intervensi, pengalokasian anggaran khusus, serta kolaborasi komprehensif antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah terpencil Kutai Timur, khususnya di Dapil 2 yang mencakup Kecamatan Teluk Pandan, Bengalon, dan Rantau Pulung. (Pant/ADV-DPRD)