Disdikbud Kutim Raih 5 Penghargaan Dalam Diseminasi Implementasi Program Merdeka Belajar
Balikpapan, Etensi.com – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Kali ini, Kutim berhasil meraih lima penghargaan dalam acara Diseminasi Implementasi Program Merdeka Belajar Tahun 2023 yang digelar oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur di Hotel Golden Tulip, Balikpapan, pada Sabtu (25/11/2023).
Dari 17 kategori apresiasi, Kutai Timur meraih lima penghargaan. Antara lain, Apresiasi Terbaik 1 untuk Dukungan Pemda dalam transisi PAUD ke SD melalui Forum Komunikasi PAUD SD, Apresiasi Terbaik 1 untuk Dukungan Pemda dalam penyediaan anggaran untuk seluruh indikator Prioritas SPM, Apresiasi Terbaik 2 untuk Dukungan Pemda dengan proporsi anggaran terbesar untuk SPM. Selain itu, Kutai Timur juga meraih penghargaan bersama dengan 10 kabupaten/kota lainnya untuk Dukungan Pemda dalam kampanye sekolah sehat (KSS) melalui surat edaran, dan penghargaan bersama untuk Dukungan PEMDA dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Mewakili Kadisdikbud Kutai Timur Achmad Junaidi, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Disdikbud Kutim sekaligus beliau sebagai Ketua Forum Transisi PAUD – SD Kutai Timur juga Ketua POKJA Bunda PAUD Kabupaten Kutai Timur, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas prestasi yang diraih.
“Alhamdulillah, ini adalah hasil kerja keras dan sinergi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan di Kutim,” ujar Junaidi.
Selain itu, Junaidi juga memberikan apresiasi kepada Bunda PAUD Kabupaten dan para penggerak pendidikan di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa yang memberikan kontribusi signifikan dalam pelaksanaan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
“Saya, selaku Ketua Forum Transisi PAUD-SD, mengucapkan terima kasih atas segala bakti dan kerja keras kita bersama. Terutama kepada Bunda PAUD Kabupaten yang tidak kenal lelah memberikan motivasi dan penguatan, serta kepada Bunda PAUD kecamatan dan desa yang telah melakukan gerak serentak mendukung pelaksanaan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan,” kata Junaidi.
Junaidi menekankan bahwa penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah daerah Kutai Timur dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, yang bertujuan mewujudkan Kutai Timur yang sejahtera, mandiri, dan bermartabat melalui pendidikan berkualitas.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Kutim untuk terus meningkatkan sinergi dan kerja sama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas,” Pungkasnya. (Adv)
![Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Timur mengambil langkah tegas dengan menahan J, seorang Kaur Keuangan Desa Bumi Etam, Kecamatan Kaubun, atas dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara hingga lebih dari Rp 2,1 Miliar. Uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tersebut dilaporkan habis digunakan oleh tersangka untuk bermain di "aplikasi pengganda uang".
Kepala Kejari Kutim, Reopan Saragih, melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Michael A F Tambunan, mengonfirmasi penetapan tersangka dan penahanan ini hari ini, Rabu (5/11).
Berdasarkan keterangan penyidik, total kerugian negara dari pengelolaan APBDes Desa Bumi Etam Tahun 2024 mencapai Rp 2,1 Miliar. Michael A F Tambunan menjelaskan, uang tersebut dikorupsi melalui beberapa cara, yang ironisnya, berakhir di aplikasi investasi ilegal.
"Uang tersebut telah dicairkan oleh J, namun tidak dibayarkan untuk pengadaan 15 unit motor [Ketua RT] senilai Rp 332 juta. Uang itu digunakan untuk keperluan pribadi," jelas Kasi Pidsus kepada awak media.
Modus utama yang paling merugikan adalah penarikan dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2024 sebesar Rp 1,7 Miliar antara 21 Januari hingga 13 Februari 2025. J melakukan penarikan dana ini dengan cara memalsukan tanda tangan Kepala Desa pada cek pencairan. Selain itu, J juga menyelewengkan uang pajak desa senilai total Rp 11,5 Juta.
"Total uang yang digunakan oleh J sebesar lebih dari Rp 2,1 miliar, yang menurut pengakuan tersangka, digunakan untuk bermain di 'aplikasi pengganda uang' hingga habis," tegas Michael.
Sebelum penetapan tersangka, Kejari Kutim telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap 30 saksi, termasuk perangkat desa dan dua orang ahli.
Sebagai tindak lanjut, J langsung ditahan selama 20 hari ke depan dan dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Kutai Timur.
Tersangka J kini menghadapi jeratan hukum berlapis di bawah Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) Jo Pasal 18 UU Tipikor, yakni Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8. Ancaman hukuman maksimal yang menanti J adalah 20 tahun penjara.](https://www.etensi.com/wp-content/plugins/instagram-feed/img/placeholder.png)
Tinggalkan Balasan
1 Komentar
-
Budi darmono
Ok tingkatkan terus paudnya
