Infrastruktur Pertanian Kutai Timur Tersendat: Petani Hadapi Kendala Akses dan Pupuk

SANGATTA, ETENSI.COM – Kondisi infrastruktur pertanian di Kutai Timur menghadapi tantangan serius yang mengancam produktivitas dan kesejahteraan petani setempat.

Anggota DPRD Kutai Timur Syaiful Bakhri dari Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat mengungkap permasalahan kritis setelah melakukan kunjungan reses di tiga kecamatan – Bengalon, Rantau Pulung, dan Teluk Pandan. Temuan lapangan menunjukkan sejumlah persoalan fundamental yang menghambat pengembangan sektor pertanian.

Infrastruktur jalan pertanian menjadi fokus utama perhatian. Mayoritas area pertanian hanya dapat diakses melalui jalan setapak yang sangat terbatas. Kondisi ini secara signifikan mempersulit petani dalam mengangkut hasil panen, mengurangi efisiensi distribusi, dan berdampak langsung pada pendapatan mereka.

Ironisnya, meskipun Kalimantan memiliki produsen pupuk besar seperti Pupuk Kaltim, petani setempat masih mengalami kesulitan memperoleh pupuk untuk kebutuhan pertanian. Paradoks kelangkaan pupuk di tengah keberadaan produsen besar menjadi catatan kritis Syaiful.

“Kami akan menindaklanjuti keluhan masyarakat ini dengan serius, terutama terkait distribusi pupuk dan perbaikan akses jalan pertanian,” tegasnya. Sebagai politisi PKS, Syaiful berkomitmen membawa permasalahan ini ke dalam pembahasan dengan dinas terkait melalui Komisi D DPRD Kutai Timur.

Upaya yang direncanakan mencakup peningkatan infrastruktur pertanian dan pemberian kemudahan akses pupuk. Langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi para petani di wilayah tersebut, yang selama ini terkendala akses dan fasilitas produksi.

Komitmen untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur pertanian menjadi agenda penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di Kutai Timur. (Pant/ADV-DPRD)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup