Optimalisasi Pertanian Bengalon: Strategi Komprehensif Dorong Produktivitas Petani Kutai Timur

SANGATTA, ETENSI COM – DPRD Kutai Timur melalui Komisi B mengusulkan program terintegrasi untuk mengembangkan potensi pertanian kawasan Bengalon, dengan fokus pada modernisasi, perlindungan, dan peningkatan nilai tambah produk pertanian.
Kawasan Bengalon teridentifikasi memiliki potensi pertanian yang signifikan namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Yusril Yusuf, anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, mengungkap sejumlah tantangan struktural yang menghambat pengembangan sektor pertanian lokal.
Terdapat tiga persoalan mendesak yang memerlukan perhatian serius: keterbatasan akses pupuk, minimnya penerapan teknologi pertanian modern, dan belum optimalnya sistem hilirisasi produk. Yusril menekankan bahwa hilirisasi merupakan kunci strategis untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, terutama dalam menghadapi kendala pemasaran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, DPRD mengusulkan beberapa program komprehensif. Pertama, implementasi skema asuransi pertanian yang akan melindungi petani dari risiko gagal panen. Program ini dinilai vital untuk menjamin keberlanjutan usaha tani dan memberikan jaminan ekonomi bagi pelaku pertanian.
Selanjutnya, rencana modernisasi pertanian melalui pemberian bantuan alat dan teknologi tepat guna diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian juga menjadi agenda penting untuk membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Transformasi sektor pertanian harus dilakukan secara holistik, mulai dari hulu hingga hilir. Kesejahteraan petani menjadi tolok ukur keberhasilan program ini,” tegas Yusril. Pendekatan komprehensif ini tidak sekadar meningkatkan produktivitas, melainkan juga mendorong kesejahteraan pelaku pertanian.
Optimisme tersebut didasarkan pada potensi besar kawasan Bengalon yang belum sepenuhnya dikembangkan. Dengan dukungan tepat dari pemerintah daerah, sektor pertanian diharapkan dapat berkembang menjadi motor penggerak ekonomi Kutai Timur.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mentransformasi sektor pertanian menjadi lebih produktif, modern, dan berkelanjutan.(Pant/ADV-DPRD)
![]()









