Komisi C DPRD Kutai Timur Soroti Tantangan Pembangunan di Dapil 2

SANGATTA, ETENSI.COM – Komisi C DPRD Kutai Timur mengungkap sejumlah permasalahan kritis di Daerah Pemilihan (Dapil) 2, yang meliputi kecamatan Rantau Pulung, Bengalon, dan Teluk Pandan. Anggota DPRD, Joni, merinci tantangan yang dihadapi sektor perkebunan, perikanan, dan infrastruktur wilayah.

Dalam sektor perkebunan, petani kelapa sawit menghadapi kendala utama berupa ketiadaan subsidi pupuk. Regulasi saat ini tidak memasukkan kelapa sawit sebagai komoditas penerima subsidi, berbeda dengan tanaman pangan lainnya yang masih mendapatkan bantuan. Kondisi ini memberatkan para petani dalam mengelola perkebunannya.

Kawasan pesisir di wilayah tersebut juga mengalami persoalan signifikan di sektor perikanan. Para nelayan masih membutuhkan dukungan substansial untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Keterbatasan akses modal dan teknologi menjadi hambatan utama pengembangan usaha perikanan.

Permasalahan status pemukiman di kawasan hutan, khususnya di Sangatta Selatan dan Sangkima, turut menjadi perhatian. Kondisi ini menghambat akses pembangunan infrastruktur. Pemerintah daerah tengah mengupayakan program pelepasan kawasan hutan di beberapa wilayah, termasuk Karangan, guna menyelesaikan persoalan tersebut.

Meskipun beberapa program pembangunan telah direalisasikan, seperti konstruksi jalan kebun dan penyediaan peralatan pasca-panen, masih terdapat kendala pemeliharaan. Kualitas jalan yang cepat menurun menjadi indikasi perlunya evaluasi berkelanjutan.

“Kami fokus pada perencanaan anggaran yang lebih tepat sasaran untuk mengembangkan sektor perkebunan, perikanan, dan infrastruktur,” tegas Joni. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dapil 2 Kutai Timur.

Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencarikan solusi komprehensif atas permasalahan yang ada. (Pant/Adv-DPRD)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup