Ayu Lestari Siswi SMK 2 Sangatta Utara, Sambut Positif Ajang Pemilihan Pelajar Pelopor LLAJ
Etensi.com, Sangatta -Ajang pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) tingkat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2023 mendapat sambutan positif, salah satunya oleh Ayu Lestari siswi asal SMK Negeri 2 Sangatta Utara yang turut hadir dalam kegiatan yang digelar di Agra Rasa resto Sangatta Utara pada Senin (26/06/2023).
Selama kegiatan berlangsung, siswa Kelas 11 ini mengaku mendapatkan banyak ilmu penting serta wawasan dari para narasumber yang memaparkan berbagai pengetahuan tentang keselamatan berlalulintas.
‘Kami jadi tau bagaimana cara berkendara yang benar dan yang pasti aman bagi sesama pengguna jalan,” ucapnya.
Selain itu, mengingat bahaya yang akan timbul akibat berkendara khususnya mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan dan tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, dirinya mengaku, setelah mengikuti kegiatan yang mengambil tema “”Safety Transport For Indonesia’s Future” akan membagikan ilmu yang diperoleh kepada teman-teman di sekolahnya.
“Jadi bagaimana cara berkendara yang baik dan benar serta saya harap teman-teman harus mulai sadar akan pentingnya keselamatan baik untuk diri sendiri maupun orang lain,” imbuhnya.
Terkait kegiatan pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ, dirinya mengaku optimis mampu meraih nilai tertinggi dan lolos mewakili Kabupaten Kutim mengikuti ajang serupa di tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebelumnya,Kepala Bidang Pengembangan dan Keselamatan Dishub Murni Irawati berharap kegiatan ini tidak hanya mampu menghasilkan pelajar yang hanya menamahi terkait keselamatan LLAJ. Namun juga mampu menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
“Serta bisa menginspirasi di kalangan pelajar lainnya,” ujarnya.
Selain itu, dirinya tak lupa turut mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif. Untuk bersama-sama menyelamatkkan generasi muda, khususnya dalam memberikan edukasi maupun pemahaman terkait keselamatan LLAJ. Sehingga akan membawa dampak positif dalam perkembangan keselamatan lalu lintas jalan dimana mereka belajar. (Etens2/Adv)
![Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Timur mengambil langkah tegas dengan menahan J, seorang Kaur Keuangan Desa Bumi Etam, Kecamatan Kaubun, atas dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara hingga lebih dari Rp 2,1 Miliar. Uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tersebut dilaporkan habis digunakan oleh tersangka untuk bermain di "aplikasi pengganda uang".
Kepala Kejari Kutim, Reopan Saragih, melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Michael A F Tambunan, mengonfirmasi penetapan tersangka dan penahanan ini hari ini, Rabu (5/11).
Berdasarkan keterangan penyidik, total kerugian negara dari pengelolaan APBDes Desa Bumi Etam Tahun 2024 mencapai Rp 2,1 Miliar. Michael A F Tambunan menjelaskan, uang tersebut dikorupsi melalui beberapa cara, yang ironisnya, berakhir di aplikasi investasi ilegal.
"Uang tersebut telah dicairkan oleh J, namun tidak dibayarkan untuk pengadaan 15 unit motor [Ketua RT] senilai Rp 332 juta. Uang itu digunakan untuk keperluan pribadi," jelas Kasi Pidsus kepada awak media.
Modus utama yang paling merugikan adalah penarikan dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2024 sebesar Rp 1,7 Miliar antara 21 Januari hingga 13 Februari 2025. J melakukan penarikan dana ini dengan cara memalsukan tanda tangan Kepala Desa pada cek pencairan. Selain itu, J juga menyelewengkan uang pajak desa senilai total Rp 11,5 Juta.
"Total uang yang digunakan oleh J sebesar lebih dari Rp 2,1 miliar, yang menurut pengakuan tersangka, digunakan untuk bermain di 'aplikasi pengganda uang' hingga habis," tegas Michael.
Sebelum penetapan tersangka, Kejari Kutim telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap 30 saksi, termasuk perangkat desa dan dua orang ahli.
Sebagai tindak lanjut, J langsung ditahan selama 20 hari ke depan dan dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Kutai Timur.
Tersangka J kini menghadapi jeratan hukum berlapis di bawah Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) Jo Pasal 18 UU Tipikor, yakni Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8. Ancaman hukuman maksimal yang menanti J adalah 20 tahun penjara.](https://www.etensi.com/wp-content/plugins/instagram-feed/img/placeholder.png)
Tinggalkan Balasan
