Infrastruktur Pendidikan dan Perkebunan Sangatta Selatan Butuh Perhatian Serius

SANGATTA, ETENSI.COM – DPRD Kutai Timur menyoroti sejumlah tantangan pembangunan di Sangatta Selatan, kawasan yang memiliki potensi perkebunan dan pesisir yang strategis. Anggota Komisi C, Joni, mengungkapkan beberapa permasalahan kritis yang menghambat pembangunan daerah.

Menurut Joni, akses pendidikan menjadi persoalan mendasar di wilayah ini. Pembangunan fasilitas pendidikan dasar hingga menengah terkendala status kawasan hutan yang belum dilepaskan.

“Kondisi ini menyulitkan masyarakat mendapatkan layanan pendidikan yang memadai, mengingat banyak permukiman berada di dalam kawasan hutan,”ungkapnya.

Sektor perkebunan juga menghadapi tantangan signifikan. Petani kelapa sawit kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi karena kebijakan yang hanya mengalokasikan subsidi untuk tanaman pangan. Akibatnya, produktivitas perkebunan yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat terancam menurun.

Infrastruktur jalan turut menjadi kendala utama distribusi hasil perkebunan. Meskipun telah dibangun beberapa jalan kebun, ketersediaan alat pascapanen, traktor, dan kendaraan pengangkut masih sangat terbatas. Hal ini membuat para petani kesulitan dalam mengoptimalkan hasil produksi.

Joni meyakini pembangunan Sangatta Selatan dapat direalisasikan secara bertahap melalui kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat. Langkah prioritas yang diusulkan adalah percepatan proses pelepasan kawasan hutan untuk membuka akses pembangunan yang lebih luas.

“Kami akan terus mendorong pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan persoalan status kawasan hutan dan meningkatkan infrastruktur pendidikan serta sarana pertanian. Upaya ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan di Sangatta Selatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,”tutupnya.(Pant/Adv-DPRD

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup