DPRD Kutai Timur Soroti Kesulitan Distribusi Pupuk di Wilayah Produsen

SANGATTA, ETENSI.COM – Kutai Timur menghadapi paradoks distribusi pupuk yang memprihatinkan, meskipun berada di kawasan dengan produsen pupuk terkemuka. Anggota DPRD Kutai Timur dari Komisi C, Joni, mengungkapkan keprihatinannya setelah melakukan kunjungan kerja ke beberapa kecamatan, termasuk Bengalon, Rantau Pulung, dan Teluk Pandan.
“Sangat memprihatinkan melihat petani kita kesulitan mengakses pupuk, padahal kita memiliki pabrik pupuk besar di Kalimantan,” ujar Joni. Permasalahan distribusi pupuk tidak sekadar soal ketersediaan, melainkan juga infrastruktur yang buruk. Banyak lahan pertanian hanya bisa dijangkau melalui jalan setapak, yang mempersulit pengangkutan sarana produksi.
DPRD menurut Joni berkomitmen menindaklanjuti masalah ini melalui beberapa langkah strategis. Mereka berencana mengkoordinasikan dengan Dinas Pertanian untuk menyusun strategi pemerataan distribusi pupuk. Selain itu, akan didorong program perbaikan akses jalan menuju sentra pertanian.
Dalam enam bulan ke depan, terang Joni, DPRD menargetkan menghasilkan solusi konkret mengatasi kelangkaan pupuk. Salah satu usulan adalah pembangunan gudang penyimpanan pupuk di kecamatan strategis guna memudahkan distribusi.
“Fokus utama saat ini ada pada Daerah Pemilihan 2 yang meliputi Kecamatan Rantau Pulung, Bengalon, dan Teluk Pandan. Mayoritas petani di wilayah tersebut membutuhkan pupuk nonsubsidi untuk perkebunan sawit, namun terkendala regulasi yang membatasi distribusi pupuk bersubsidi,”terangnya.
Selain persoalan pupuk, Joni juga menyampaikan tentang modernisasi peralatan pertanian. Beberapa kelompok tani telah menerima bantuan alat pertanian, meskipun distribusinya masih bertahap akibat keterbatasan anggaran.
“Kami akan terus berupaya mengoptimalkan penggunaan APBD untuk sektor pertanian sambil memperhatikan aturan yang berlaku,” pungkas Joni.(Pant/Adv-DPRD)
![]()









