Etensi.com

Informasi Berita Kaltim Terbaru Hari Ini

Mempertajam Manajamen Pengelolaan Gudang dan Pendistribusian Alokon, DPPKB Kutim Studi Tiru Ke Wonosobo

Tim Redaksi W Efendi

JAWA TENGAH, ETENSI.COM – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur mengadakan studi tiru pengelolaan Gudang ALOKON (Alat Kontrasepsi) ke Dinas PPKBP3A Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (16/11/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pengelolaan dan distribusi ALOKON, yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan keluarga berencana (KB) di daerah.

Studi tiru ini diikuti oleh berbagai pihak terkait, termasuk pengelola gudang tingkat kabupaten, fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) dan BPM (Bidan Praktek Mandiri) yang terpilih. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari implementasi Peraturan BKKBN Nomor 1 Tahun 2022, yang mengamanatkan pemenuhan ALOKON bagi fasilitas kesehatan yang teregistrasi dalam aplikasi SIGA (Sistem Informasi Keluarga Berencana).

Dalam sambutannya, Mustika, Plt Sekretaris Dinas PPKB Kabupaten Kutai Timur, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan praktek terbaik dalam pengelolaan Gudang ALOKON. Hal ini meliputi perencanaan kebutuhan, penerimaan, pendistribusian, dan pemantauan ALOKON yang ada di Kabupaten Kutai Timur.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pengelola gudang ALOKON di Kutai Timur agar dapat mengelola dan mendistribusikan ALOKON dengan lebih efektif,” ujarnya.

Sedangkan Al Khafid Hidayat, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia berharap kegiatan peningkatan kapasitas seperti ini dapat dilakukan secara rutin.

“Dengan memastikan bahwa setiap fasyankes yang terdaftar mendapatkan ALOKON, hasil-hasil komunikasi informasi dan edukasi (KIE) serta penggerakan yang dilakukan oleh PKB/PLKB dapat lebih maksimal, sehingga pasangan usia subur yang ingin ber-KB bisa dilayani dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati, dalam paparannya menjelaskan tentang pentingnya tata kelola distribusi ALOKON yang baik. Menurutnya, pengelolaan distribusi ALOKON harus didasarkan pada regulasi yang jelas, ketersediaan SDM yang terlatih, dan sarana prasarana yang memadai. Ia juga menekankan pentingnya prinsip 6 Tepat dalam manajemen logistik, yakni tepat produk, tepat jumlah, tepat tempat, tepat kondisi, tepat waktu, dan tepat biaya.

“Pengelola ALOKON harus dapat memperhitungkan rata-rata konsumsi serta memantau tingkat stok di setiap wilayah untuk menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan,” jelasnya. (Adv)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini