Resmi Dibentuk, HIPPI Balikpapan Langsung ‘Tantang’ Dominasi Luar: Pengusaha Lokal Harus Jadi Aktor Utama Pembangunan

Samarinda, Etensi.com – Gelombang besar pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tak hanya mengubah lanskap fisik, namun juga peta emas peluang ekonomi di Kalimantan Timur. Balikpapan kini telah bertransformasi, bukan lagi sekadar kota penyangga, melainkan gerbang utama arus investasi yang masif.
Dalam momentum bersejarah itulah, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Balikpapan resmi terbentuk. Organisasi ini membawa semangat perlawanan: memastikan pengusaha lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi mengambil alih panggung utama perekonomian daerah.
Ketua DPC HIPPI Balikpapan, Muhammad Hanif Miftahulhuda, menegaskan bahwa langkah awal mereka adalah mengamankan posisi pengusaha lokal dalam rantai ekonomi strategis dengan mengikat kerja sama formal bersama pemerintah daerah.
“Kita mulai dengan silaturahmi ke pemerintah daerah sebagai dasar kolaborasi yang kuat,” ujar Hanif usai Pelantikan Pengurus HIPPI Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (1/11/2025).
Agenda HIPPI selanjutnya pun bukan sekadar basa-basi. Mereka dijadwalkan segera beraudiensi dengan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji. Audiensi ini bertujuan membuka jalur komunikasi formal, menyampaikan usulan konkret, dan menegaskan komitmen bahwa pengusaha lokal siap menjadi aktor nyata.
“HIPPI hadir sebagai mitra strategis pemerintah, bukan hanya organisasi yang berdiri sendiri,” kata Hanif, menekankan posisi mereka sebagai rekan, bukan oposisi.
Hanif menjelaskan, dengan keberadaan Bandara SAMS Sepinggan dan Pelabuhan Semayang, Balikpapan sudah menjadi titik simpul vital ekonomi nasional, terutama bagi industri energi dan konstruksi. Oleh karena itu, investasi yang tumbuh pesat tidak boleh didominasi oleh pihak luar.
“Pengusaha lokal harus diberi ruang agar bisa ikut membangun kotanya sendiri,” lanjutnya dengan nada tegas.
Ke depan, HIPPI Balikpapan akan segera memperkuat struktur internal. Mereka berjanji menghimpun pelaku usaha yang selama ini berjalan sendiri-sendiri, lalu merumuskan program strategis yang fokus. Program ini antara lain meliputi:
- Penguatan daya saing UMKM dan pengusaha muda.
- Pembukaan akses bisnis langsung ke sektor industri besar.
- Membangun jejaring kemitraan jangka panjang dengan pemerintah dan perusahaan raksasa.
Hanif menyimpulkan bahwa HIPPI adalah lebih dari sekadar tempat berkumpul. Ini adalah ruang bergerak, tempat pengusaha lokal belajar, menawar peluang, dan memposisikan diri sebagai aktor utama ekonomi Kaltim.
Gelombang pembangunan IKN sudah di depan mata. Balikpapan dihadapkan pada dua pilihan: menjadi penonton, atau merebut panggung terdepan. HIPPI telah memilih yang kedua.(*)
![]()













