Perolehan Zakat, Infak dan Sedekah Lazis Mu Kutai Timur Tembus Setengah Miliar
Sangatta, Etensi.com – Dalam periode 2023-2024 hingga bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazis Mu) Kutai Timur (Kutim) mampu menghimpun zakat dari ummat melalui program Zakat, Infak Sedekah tembus setengah miliar dari para Muzakki yang ada di Kota Sangatta dan sekitarnya. Hal itu disampaikan Ketua Lazis Mu H Subhan saat dikonfirmasi insan pers belum lama ini, Sabtu (13/4/2023).
“Lazis Mu Kutim mampu menghimpun zakat dari ummat melalui program Zakat, Infak Sedekah lebih kurang Rp 507 juta,” ujar Ketua Lazis Mu H Subhan.
H Subhan mengatakan penyaluran zakat, infak sedekah meliput wilayah kerja Lazis Mu yang ada di Kutim. Menyasar 9 Asnap kecuali riqab, gharim dan muallaf. Adapun penerima manfaat ialah Faqir dengan nilai uang sebesar Rp 22.200.000 dan 22 kg beras dengan nilai Rp 990 ribu. Miskin Rp 50.970.000 dan 450 kg beras dengan nilai Rp. 20.250.000, paket sembako Rp 20.574.000 dan bantuan biaya pengobatan Rp. 1,5 juta. Selanjutnya Ibnu Sabil Rp 500 ribu dan Sabilillah Rp 5 juta selain itu Lazis Mu juga memberikan apresiasi kepada para Guru gaji (Pengajar Al Qur’an, TPQ dan TPA) berupa paket bingkisan lebaran dengan total Rp. 57.600.000.
“Seluruh tim Lasiz Mu Kutim menyampaikan terima kasih kepada para Muzakki yang telah mempercayakan amanah tersebut kepada organisasi sayap Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur, semoga amal ibadah serta jariah kita diterima Allah Swt,”ujar H Subhan didampingi sekertaris Gatot Sri Raharjo.
Subhan menambahkan guna memperlancar dan menjangkau semua setiap penerima manfaat dari Lazismu Kutim yang dipercayakan oleh para Muzakki, dalam mengelola kegiatan tersebut. Maka perlu proses pendataan penerima, penyaluran dan akomodasi yang diperlukan dalam bentuk program operasional dakwah sebesar Rp. 24.500.000.
“Total keseluruhan zakat, infak sedekah Lazismu Kutim periode tahun 2023-2024 sebesar Rp 507.951.000. Penyaluran Lazismu melalui program zakat, infak sedekah sebesar Rp. 210.973.000 dan sisa saldo Rp. 296.977.000,”Jelas H Subhan yang juga sebagai Dai Ikadi Kutim.
Sekedar diketahui, Lazismu Kutim berkantor di jalan Hidayatullah RT 4 RW 1 Nomor 5 Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutim. Kemudian memiliki takeline “Memberi Untuk Negeri”.
![Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Timur mengambil langkah tegas dengan menahan J, seorang Kaur Keuangan Desa Bumi Etam, Kecamatan Kaubun, atas dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara hingga lebih dari Rp 2,1 Miliar. Uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tersebut dilaporkan habis digunakan oleh tersangka untuk bermain di "aplikasi pengganda uang".
Kepala Kejari Kutim, Reopan Saragih, melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Michael A F Tambunan, mengonfirmasi penetapan tersangka dan penahanan ini hari ini, Rabu (5/11).
Berdasarkan keterangan penyidik, total kerugian negara dari pengelolaan APBDes Desa Bumi Etam Tahun 2024 mencapai Rp 2,1 Miliar. Michael A F Tambunan menjelaskan, uang tersebut dikorupsi melalui beberapa cara, yang ironisnya, berakhir di aplikasi investasi ilegal.
"Uang tersebut telah dicairkan oleh J, namun tidak dibayarkan untuk pengadaan 15 unit motor [Ketua RT] senilai Rp 332 juta. Uang itu digunakan untuk keperluan pribadi," jelas Kasi Pidsus kepada awak media.
Modus utama yang paling merugikan adalah penarikan dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2024 sebesar Rp 1,7 Miliar antara 21 Januari hingga 13 Februari 2025. J melakukan penarikan dana ini dengan cara memalsukan tanda tangan Kepala Desa pada cek pencairan. Selain itu, J juga menyelewengkan uang pajak desa senilai total Rp 11,5 Juta.
"Total uang yang digunakan oleh J sebesar lebih dari Rp 2,1 miliar, yang menurut pengakuan tersangka, digunakan untuk bermain di 'aplikasi pengganda uang' hingga habis," tegas Michael.
Sebelum penetapan tersangka, Kejari Kutim telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap 30 saksi, termasuk perangkat desa dan dua orang ahli.
Sebagai tindak lanjut, J langsung ditahan selama 20 hari ke depan dan dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Kutai Timur.
Tersangka J kini menghadapi jeratan hukum berlapis di bawah Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) Jo Pasal 18 UU Tipikor, yakni Pasal 2 ayat 1, Pasal 3, dan Pasal 8. Ancaman hukuman maksimal yang menanti J adalah 20 tahun penjara.](https://www.etensi.com/wp-content/plugins/instagram-feed/img/placeholder.png)
Tinggalkan Balasan
