Percepat Penurunan Stunting, DPPKB Kutim Latih Remaja Jadi Duta Pencegahan Stunting dan Pernikahan Dini
SANGATTA, KUTAI TIMUR – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) mengungkapkan, tujuan utama dari workshop life ini untuk memberikan pembekalan dan keahlian kepada remaja Kutim agar lebih paham akan kondisi sosial di masyarakat, terutama di lingkungan mereka sendiri. Hal itu dilontarkan orang nomor satu di DPPKB Kutim saat diwawancarai awak media usai membuka workshop life skill untuk para fasilitator di Belad Café and Resto, Selasa (10/12/2024)
“Remaja harus bisa mensosialisasikan pencegahan stunting dan pernikahan dini,” kata Junaidi.
Selain itu, para peserta workshop akan dilibatkan sebagai duta pencegahan stunting di 18 kecamatan yang ada di Kutim. Melalui program ini, Junaidi berharap para remaja dapat menguasai sepuluh kecakapan hidup yang menjadi bekal penting, antara lain mengenal diri sendiri, mengelola emosi, berpikir kritis, berpikir kreatif, mengambil keputusan, keterampilan interpersonal, empati, komunikasi efektif, mengatasi stres, dan pemecahan masalah.
“Dengan begitu, mereka dapat membangun ketahanan diri, menghindari perilaku negatif, serta menjadi generasi yang berkualitas,” tambahnya.
DUTA STUNTING DAN PERNIKAHAN DINI
Workshop ini juga dirangkai dengan acara penyerahan simbolis enam kendaraan operasional untuk mendukung kegiatan fasilitator di lapangan. Penyerahan kendaraan ditandai dengan tanda tangan berita acara, serta penyerahan kunci mobil dan surat menyurat kendaraan oleh pihak DPPKB di hadapan para peserta workshop.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan, Kesejahteraan Keluarga DPPKB, Ani Saida, menjelaskan peserta workshop berjumlah 50 orang yang berasal dari empat kecamatan, yakni Sangatta Utara, Bengalon, Teluk Pandan, dan Kaliorang, serta Duta Genre dan perwakilan DPPKB. Workshop ini juga mendatangkan narasumber dari BKKBN Kaltim dan tim fasilitator Genre. Workshop yang berlangsung dari 10 hingga 11 Desember 2024 ini didanai oleh APBD.
“Dengan adanya workshop ini, diharapkan mereka dapat lebih siap dalam membimbing remaja Kutim agar lebih paham akan pentingnya pengembangan keterampilan hidup yang berguna untuk masa depan mereka,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan